Pemerintah Indonesia menaikkan harga BBM didasarkan atas tujuan untuk menyelamatkan APBN dan menjaga Rupiah tidak kolaps, serta pasar uang. Meski demikian, dampak positif ini kemungkinan akan dirasakan dalam masa pendek saja, karena dalam jangka panjang hal ini justru menimbulkan kenaikan inflasi saat harga minyak dunia juga masih cenderung naik.
Untuk memenuhi target fiskal,salah satu kebijaksanaan pemerintah adalah menaikkan harga BBM. Selama ini, konsumsi BBM bersubsidi juga kurang tepat sehingga membebani APBN. Dengan harga minyak dunia seperti sekarang, pemerintah tidak ada pilihan lain selain menaikkan harga BBM
Akhirnya pemerintah menaikkan harga BBM sebesar 28.7 percent, meski kenaikan tersebut tidak sepenuhnya bisa membantu pemerintah untuk menambah simpanan APBN, dengan harga minyak saat ini.
Pada perdagangan hari ini, minyak ditutup di harga $ 133 per barel dipasar Asia setelah gangguan keamanan di Nigeria muncul kembali.
Kenaikan harga BBM memang kebijaksanaan yang tidak populis dan beresiko,namun pemerintah tidak memiliki pilihan lain untuk memeprtahankan APBN dan menjaga agar rupiah tidak kolaps.
Bila harga minyak terus merangkak naik, mencoba ke $150, pemerintah akan kembali dihadapkan pada pilihan sulit lagi. Namun Presiden SBY diperkirakan tidak akan menaikkan harga BBM hingga pemilu 2009. Popularitas SBY akan dipertaruhkan bahkan dengan kenaikan harga saat ini, beberapa hasil survey menunjukkan bahwa popularitas presiden menurun.
Meski sudah menurunkan harga BBM, dibanding negara-negara lain di Asia, maka harga BBM di Indonesia masih relative paling murah. Perbedaan antara BBm bersubsidi dengan tidak bersubsidi, serta harga pasar di luar negeri menjadi penyebab aksi penyelundupan. Akibatnya, kembali tetap terjadi kelangkaan minyak meski harga minyak telah naik.
0 comments:
Post a Comment