Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Wednesday, April 30, 2008

FUNDAMENTAL 01-May-2008

Wednesday, April 30, 2008
Dolar AS melemah terhadap mata uang utama dunia setelah the Fed memangkas suku bunganya.


Jakarta, Financeroll.com - Bank sentral AS itu memangkas suku bunganya sebesar 25 bps menjadi 2,00%, terendah dalam empat tahun terakhir.

Keputusan tersebut memang sudah diperkirakan pasar. Pasar juga memperkirakan the Fed akan rehat setelah memangkas suku bunga dalam tujuh bulan terakhir. Namun pernyataan the Fed tidak benar-benar jelas apakah the Fed akan melakukan hal itu.



The Fed hanya menyatakan pemangkasan yang telah dilakukan selama ini, ditambah dengan suntikan likuiditas ke pasar, diharapkan dapat membantu pertumbuhan. The Fed menambahkan bahwa akan bertindak bila diperlukan untuk membantu pertumbuhan dan stabilitas harga.

Memang ada indikasi the Fed mempertimbangkan untuk tidak melanjutkan pemangkasan. Namun bank sentral tersebut tidak benar-benar menutup kemungkinan akan suatu pemangkasan di masa mendatang, karena mengatakan akan “bertindak bila diperlukan.”

Mungkin the Fed memang sengaja tidak ingin memberi sinyal yang jelas. Atau mungkin the Fed juga masih bimbang.

Pasar pun juga akhirnya terlihat ragu karena bila the Fed benar-benar memberi sinyal akan rehat, hal itu sesuai dengan prediksi pasar, maka dollar tidak akan melemah. Karena sebelum keputusan the Fed, dollar menguat karena ekspektasi the Fed akan rehat.

Dollar juga sebelumnya menguat karena data PDB AS yang lebih baik dari prediksi. PDB AS tumbuh 0,6% pada kuartal pertama tahun ini, lebih baik dari prediksi 0,5%.

Fokus data AS malam nanti adalah Personal Consuption Expenditure (PCE), personal spending, jobless claims, construction spending dan ISM Manufacturing.

Bila serangkaian data tersebut sesuai atau lebih baik dari ekspektasi, maka dollar akan berpeluang untuk bangkit dari tekanan. Bila sebaliknya, dollar akan makin terpuruk.

Namun, harga minyak juga berperan dalam mempengaruhi pergerakan dollar selanjutnya.


0 comments:

Post a Comment