NY Fed menyatakan bahwa pada kuartal pertama tahun 2008 ini, nilai Dolar AS telah terdepresiasi sebesar lebih dari 4 %.
Kuartal pertama tahun ini Dolar AS telah terdepresiasi sebesar lebih dari 4% demikian laporan yang dikeluarkan oleh bank federal bagian New York hari ini. Depresiasi sebesar lebih dari 4 % berdasarkan hitungan the Fed's atas sejumlah nilai mata uang besar lainnya. Terhadap masing-maisng mata uangtersebut, depresiasi terbesar terjadi dengan Yen Jepang sebesar, -10.8% dan terhadap Euro, -8.2%.
Selama bulan Januari hingga Maret, bank sentral New York Fed menganalisa tiga sebab yang perubahan perilaku forex sehingga Dolar terdepresiasi. Pertama, pada masa januari – februari, perdagangan terjadi dalam kisaran yang besar, atas tidak ada kepastian akan pertumbuhan perekonomian AS, Eropa dan Jepang. Akibatnya investor enggan menempatkan dana mereka,akibatnay dolar AS jatuh hanya 0.6% pada periode tersebut.
Kedua, dari bulan februari hingga pertengahn maret. Dollar AS mulai melemah terhadap Euro dan Yen setelah nyata-nyata dikatakan bahwa kondisi pasar kredit semakin buruk dan kepercayaan pasar terhadap ekonomi AS semakin menurun bahkan menilai ekonomi AS mengalami resesi. Akibatnya Dolar terdepresiasi hampir 5 %, terlebih setelah the Fed memangkas suku bunga kembali.
Ketiga, mulai pertengahan Maret hingga akhir Maret, Dolar AS mulai stabil cenderung menguat setelah sentiment-sentimen negative terhadap AS mulai terkikis, terlebih setelah the fed kembali mengucurkan dana untuk membantu likuiditas di pasar uang. Dolar menguat 1.5% bahkan menyentuh 2 % pada ahir bulan Maret. (TFN/hqm)
0 comments:
Post a Comment