Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Friday, October 31, 2008

GOLD VS USD

Friday, October 31, 2008
0 comments
Sebelum lahirnya uang, emas sudah sejak lama dijadikan sebagai barang pembanding dan nilai tukar untuk berbagai keperluan manusia. Sifatnya yang tahan karat, tidak mudah terurai, dan langkah menjadikan bahan tambang yang satu ini dikenal sebagai barang tambang istimewa. Bersama dengan perak dan platina, emas dikenal sebagai golongan logam mulia. Bahkan meskipun bersama dengan perak dan platina, emas tetap yang diutamakan.

Dalam perkembangan ekonomi modern, pada mulanya banyak bank sentral negara-negara menjamin nilai tukar mata uangnya dengan emas. Maksudnya begini: seperti kita ketahui bersama bahwa uang modern tidak lagi dibuat dari emas melainkan dari kertas. Dengan demikian sebenarnya nilai intrinsiknya (nilai yang sesungguhnya) bisa dikatakan sangat murah atau hampir tidak ada. Bayangkan pada saat beberapa puluh tahun silam, dimana saat negara-negara berkembang baru saja merdeka dan masing-masing mendirikan bank sentral. Kemudian bank-bank sentral tersebut mengeluarkan uang kertas sebagai alat tukar dapat membuka keraguan pada masyarakat apakah benar uang tersebut sama berharganya dengan barang yang lain yang memang memiliki nilai intrinsik yang tinggi atau jangan-jangan setelah mereka menukar semua barang berharga mereka menjadi uang kertas tersebut ternyata tidak berharga atau nilainya menguap.

Nah sebagai cara menjaminnya, pemerintah pada masa itu umumnya berani mengklaim bahwa uang kertas yang dikeluarkan mereka dijamin oleh cadangan emas yang dimiliki negara. Artinya bila masyarakat merasa tidak yakin dengan uang yang dikeluarkan bank sentral, mereka dapat saja menukarkannya kembali dengan emas. Dengan cara inilah masyarakat dunia mula-mula mempercayai uang kertas tiap-tiap negara sebagai alat tukar yang sah.

Berjalan dengan waktu dan terbentuknya peradaban modern, bank sentral berangsur-angsur tidak lagi menjamin uang kertas yang mereka keluarkan dengan emas dan menjadikan emas justru sebagai salah satu komoditas perdagangan seperti layaknya barang-barang lain diluar sana. Ini dikarenakan kepercayaan publik telah jauh lebih baik terhadap pemerintahnya. Sekedar informasi, Bank Indonesia juga pernah kok menjamin Rupiah yang mereka keluarkan dengan emas pada awal-awal kemerdekaan Indonesia.

Pada zaman dimana komoditas pertambangan diperdagangkan di bursa seperti saat ini, emas juga dijadikan salah satu komoditas utama yang diperdagangkan bersama dengan komoditas lainnya seperti minyak bumi, kapas, gandum, susu dan banyak lainnya. Di Indonesia sendiri memiiliki Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) yang mungkin
saat artikel ini ditulis belum terlalu dikenal perdagangan berjangkanya, namun masyarakat luar negeri sudah sangat terbiasa dengan perdagangan berjangka komoditi.

Karena website ini adalah belajarforex. Yah.mau ngak mau artikel emas ini kami kaitkan dengan forex. Nah, saudara sekarang silahkan simak pertanyaan berikut ini: Apakah Anda pernah berpikir bahwa kalau seandainya naik turunnya harga emas akan berpengaruh terhadap pasar forex? Misalnya jika harga emas melemah maka USD (mata uang untuk negara AS) akan menguat. Atau jika harga emas menguat mata uang AUD (mata uang negara Australia) dan NZD (mata uang negara Selandia Baru) akan ikut menguat....Sebenarnya bagaimana analisanya sehingga pergerakan harga emas juga mempengaruhi pasar forex.....Nah di sini saya akan membahas beberapa analisa yang ada yang menghubungkan emas dan pasar forex.

Pelajaran I : Jika USD melemah maka harga emas cenderung naik (menguat), hukum sebaliknya pun berlaku.

Perhatikan kata “cenderung” saudara sebab memang tidak selamanya demikian. Baik, sekarang kita bahas sebab dan alasannya. Ada 2 penyebab jika USD melemah maka harga emas cenderung menguat. Pertama, karena jatuhnya mata uang USD akan membuat harga emas menjadi lebih murah dalam mata uang lain sehingga berakhir pada peningkatan permintaan akan emas. Peningkatan permintaan inilah yang memicu menguatnya nilai emas. Kedua, apabila nilai USD melemah ini akan mendorong para investor untuk mencari instrumen investasi lain di luar USD (karena sedang melemah). Nah, dalam hal ini emas merupakan salah satu instrumen investasi yang paling diminati di dunia. Alhasil permintaan terhadap emas pun meningkat sehingga harganya pun cenderung melambung ke atas.

Pelajaran II : Jika harga emas naik, maka AUD dan NZD cenderung ikut naik (menguat), demikian pula sebaliknya.

B
etul! Bagi anda yang sudah tau pasti sudah mengangguk-angguk. Autralia dan Selandia Baru merupakan negara penghasil emas (produsen emas). Nah, otomatis apabila harga emas naik, AUD dan NZD pun akan cenderung naik. Contoh pengimplementasiaanya dalam forex adalah apabila emas naik, maka pasangan NZD/JPY (mata uang Selandia Baru terhadap mata uang Jepang) dan AUD/JPY (mata uang Australia terhadap mata uang Jepang) cenderung naik.

Belajarforex says:
Baik, yang kita ditekankan di sini adalah bahwa sedikit banyak komoditi seperti emas memiliki dampak dan hubungan terhadap pasar forex. Sehingga, apabila Anda ingin menjadi profesional forex trader, sedikit banyak Anda juga harus tahu trend harga emas.

read more

Thursday, October 30, 2008

USD DALAM TEKANAN MAJOR

Thursday, October 30, 2008
0 comments
Perdagangan currency sampai penutupan pasar Amerika, kembali berada dalam tekanan major currency, kecuali terhadap yen pasca Federal Resrve Amerika mengumumkan pemotongan tingkat suku bunganya sebesar 50 basis poin sebagai salah satu usaha meredam gajolak pasar keuangan yang telah merontokan sendi - sendi perekonomian Amerika. Para investor mulai melirik kembali pasar saham yang telah menujukan tanda-tanda pemulihan. Langkah fed tersebut telah berhasil mengurangi aksi buying dólar secara massif akhir-ahir ini.

Untuk perdagangan currency hari ini fokus data ekonomi akan datang dari kawasan Eropa yaitu data Jerman unemployment change dengan estimasi terjadi penurunan dan consumer confidence dengan estimasi negatif, sedangkan data ekonomi AS yang perlu diperhatikan yaitu GDP dengan perkiraan menurun. Pernyataan yang akan muncul hari ini dari salah satu anggota FOMC Kroszner, bagaimana ia menyikapi situasi pasar keuangan pasca fed menurunkan suku bunganya. Untuk pergerakan hari ini mata uang dolar diperkirakan masih akan mendapatkan tekanan. Euforia pulihnya bursa saham akan kembali menggairahkan para investor, juga rencana fed yang kemungkinan akan kemali memangkas suku bunga lagi bisa menambah beban dólar untuk bangkit lagi.

read more

Monday, October 20, 2008

Dollar firms versus euro

Monday, October 20, 2008
0 comments
The dollar held steady against the euro and yen on Tuesday as strong demand for the U.S. currency to settle financial needs outweighed signs of receding risk worries such as rising share prices and falling interbank lending rates. The dollar got a boost from Federal Reserve Chairman Ben Bernanke's testimony before Congress on Monday endorsing more government spending to stimulate the U.S. economy, even if such a move could worsen the already huge U.S. budget deficit and weigh on the dollar long-term.

The dollar eased 0.1 percent against the yen to 101.76 yen, slipping from an earlier high of 102.16 yen.
The euro eased 0.1 percent to $1.3329. The euro fell 0.4 percent to 135.50 yen, after rising as high as 138.57 yen on Monday.

The Aussie extended losses, falling 1.1 percent against the yen on expectations for more rate cuts by the Reserve Bank of Australia, as well as profit-taking.

read more

menabung, merupakan solusi bagi warga AS

0 comments
Amerika akan bergerak menjadi sebuah negara yang masyarakatnya rajin menabung, suka atau tidak hal ini akan terjadi.
Ketika harga rumah dan saham berjatuhan sementara pinjaman sulit didapat, banyak konsumen yang sebelumnya senang menghambur-hamburkan tabungan terpaksa memangkas pinjaman dan mengendalikan belanjanya.

Ini adalah berita buruk bagi perusahaan-perusahaan, yang pada akhirnya juga harus ikut-ikutan melakukan penghematan. Produsen-produsen otomotif Detroit harus memangkas biaya dan memilih merger. Pusat-pusat perbelanjaan terpaksa tutup akibat jalur distribusi macet. Hotel-hotel harus mengangguhkan rencana ekspansi karena banyak turis yang mulai pelit.

Kekhawatiran terbesar adalah rumah tangga yang dikejutkan oleh krisis dipasar keuangan, dimana mereka harus lebih mengencangkan ikat pinggang, dan perusahaan-perusahaan tempat mereka bernaung terancam bangkrut dan berdasarkan pendapat banyak ekonom, resesi yang semakin dalam sudah dimulai.

Jika masyarakat Amerika tidak secepatnya memangkas belanja, maka resesi akan semakin parah dan merubah ekonomi ke kondisi ketika periode postwar (setelah perang). Walau tidak memasukkan anjloknya belanja konsumen, ekonomi AS diperkirakan masih melemah 2% dikwartal ini dan berikutnya.

Ada sinyalemen belanja konsumen mulai menurun. Penjualan ritel AS jatuh di September, untuk ketiga kalinya, pelemahan terpanjang sejak pemerintah mulai mencatat di 1992. Keyakinan konsumen berdasarkan survei jatuh tajam, capai rekor terendahnya bulan ini.

Amerka mengalami penurunan belanja konsumen, dan setiap industri yang terkait dengan konsumen akan ikut jatuh, sehingga mereka perlu berkonsolidasi.

Kebiasaan warga AS menabung mulai berubah ketika awal 1990 an, mereka menemukan alternatif untuk kaya diantaranya melalui lonjakan harga saham dan kemudian melonjaknya nilai rumah.

Sementara itu, longgarnya standar pinjaman membuat banyak orang mudah sekali melakukan pembelian dalam jumlah massiv tanpa harus memiliki tabungan untuk membayar pembelian itu (utang). Akibatnya sejak 1990, mereka menabung lebih sedikit dan banyak belanja, mendorong bunga simpanan anjlok rata-rata 3,5%.

Hal ini segera berubah setelah kekayaan dan pinjaman mereka sedikit demi sedikit terkuras. Penghasilan (net worth) rumah tangga jatuh $2 triliun dikwartal kedua dibanding tahun lalu. Pinjaman juga sulit didapat. Pinjaman oleh konsumen AS jatuh di Agustus sebesar $7,9 miliar, paling tajam sejak 1943, menjadi $2,58 triliun, disebabkan bank memperketat persyaratan pinjaman.

Sementara itu pengangguran yang sudah berada pada level tertingginya dalam 5 tahun terakhir pada 6,1% berpeluang meningkat sampai 9%.

Para konsumen mulai menyadari hal ini dan mereka harus mulai menyisihkan uang untuk masa pensiun, pendidikan anak-anak dan keperluan lainnya. Masyarakat Amerika harus mengejar ketertinggalan dengan rekan-rekan dari negara lain.

Rumah tangga AS hanya mampu menabung 0,4% dari pendapatan bersih/disposable income nya, bandingkan dengan Jerman yang mampu menabung sampai 10,9% dan Jepang 3,1%.

Dalam jangka panjang, tingginya tingkat simpanan akan menjadi berita baik bagi ekonomi AS, karena uang ekstra/tambahan akan membuat kondisi keuangan rumah tangga lebih baik dan AS pun tidak terlalu bergantung kepada investasi dari China dan negara asing lainnya untuk mendanai pertumbuhan ekonomi.

Untuk jangka pendek, lebih cenderung merubah ritme perusahaan yang sebelumnya sangat bergantung kepada belanja konsumen. Beberapa perusahaan sudah mulai melakukan pemangkasan untuk mengimbangi rendahnya permintaan.

Beberapa jenis usaha yang menderita akibat kondisi ini diantaranya, industri konstruksi yang berjatuhan akibat anjloknya pasar perumahan. Paling tidak lusinan kontraktor rumah menyatakan bangkrut akibat kondisi memburuk.

Produsen otomotif juga terlihat kepayahan, termasuk Detrout's Big Three: General Motors Corp., Ford Motor Co. dan Chrysler LLC. Penjualan mobil dan truk AS bulan ini kemungkinan anjlok pertahunnya 11 juta, terendah dalam 25 tahun terakhir.

Industri-industri perlu perubahan dramatis, terlalu banyak pabrik, terlalu banyak pegawai, hal ini dapat dirubah diantaranya dengan mengurangi pemasok.

read more

Solution for American is Fasten belt and start saving

0 comments
The U.S. may be on its way to becoming a nation of savers, whether Americans like it or not. With home and stock prices declining and credit hard to come by, consumers who have fallen out of the savings habit are being forced to curb borrowing and rein in spending.

That is bad news for companies catering to them, which will have to retrench as well. Detroit automakers may need to slash costs and merge as Americans hold onto their cars longer. Shopping malls might be forced to shut as retail traffic trails off. Hotels may have to shelve expansion plans as vacationers become stingier with their dollars.

The big concern is that households, spooked by the turmoil in financial markets, will cut back rapidly and sharply, plunging companies into bankruptcy and deepening a recession that many economists say has already begun.

If American did have a quick cut in spending, it could turn a pretty nasty recession into possibly the worst downturn we've seen in the postwar period,'' says Michael Feroli, a former Federal Reserve official now at JPMorgan Chase & Co. in New York. Even without a collapse of consumer spending, Feroli expects the economy to contract by 2 percent in both this quarter and the next.

There are signs that consumer spending is already giving way. U.S. retail sales fell in September for the third straight month, the longest slump since the government began keeping records in 1992. And consumer confidence fell by the most on record this month. Fed Chairman Ben S. Bernanke.

Any industry that is tied to the consumer will have to downsize and consolidate.

From 1960 until 1990, households socked away an average of about 9 percent of their after-tax income, Commerce Department figures show. But Americans got out of the saving habit starting in the 1990s as they saw their wealth build up in other ways, first through surging stock prices and later through soaring home values.

Meantime, looser credit standards made it easier for people to afford major purchases without having to save up to pay for them. The result: Since 1990, they have set aside less and spent more, pushing the savings rate down to an average of 3.5 percent. It was less than 1 percent in each of the last three years.

That may be about to change as wealth and credit evaporate. Household net worth, as measured by the Fed, fell $2 trillion in the second quarter from a year earlier and that was before the stock market's nosedive wiped about $3.9 trillion off investors' portfolios in the past month and a half.

Credit is also harder to get. Borrowing by U.S. consumers fell in August by $7.9 billion, the most since statistics began in 1943, to $2.58 trillion as lenders curbed access to loans.

Add to that a cyclical rise in the unemployment rate it already stands at a five-year high of 6.1 percent and could increase to 9 percent.

Consumers are starting to realize that they've been living in a fantasy world. They will have to begin salting away money for retirement, their children's education and other reasons.

Americans have a way to go to catch up with their counterparts in other countries. The 0.4 percent of disposable income that U.S. households saved last year compares with 10.9 percent for Germany and 3.1 percent for Japan.

In the long run, higher savings would be good news for the U.S. economy, because the extra money would help put household finances on a sounder footing and lessen U.S. dependence on investment by China and other foreign countries to finance economic growth.

In the shorter run, though, it will likely mean wrenching changes for companies that have become reliant on rapidly growing consumer spending. Some firms have already begun cutting back to bring operations in line with lower demand.

Companies built up a lot of capacity. They may not need all of it.

The construction industry has been decimated by the collapse of the housing market. At least a dozen homebuilders have sought bankruptcy protection as conditions deteriorated, including billionaire Carl Icahn's WCI Communities Inc., Tousa Inc., Kimball Hill Inc., Levitt & Sons and Neumann Homes Inc.

Automakers are also hurting, especially Detroit's Big Three: General Motors Corp., Ford Motor Co. and Chrysler LLC. U.S. car and truck sales this month may fall to a seasonally adjusted annual rate of 11 million, the lowest in at least 25 years, Deutsche Bank AG analyst Rod Lache wrote in an Oct. 14 note to clients. That compares with a 14.1 million average through the first nine months of this year and a 16.7 million average from 2002 through 2007.

The industry needs desperately a dramatic rationalization; there are too many plants, too many employees. It will be a radical change: far fewer suppliers, possibly not three U.S. companies, maybe three that become two or one. (Bloomberg)

read more

FOREX SIGNAL 20-10-2008

0 comments
PAIR GBP/USD

HIGH : 1.7381
LOW : 1.7222
CLOSE :1.7303


BUY : 1.7356
SELL :1.7250



SL 50 /TP 50

read more

Saturday, October 18, 2008

NEWS FOREX

Saturday, October 18, 2008
0 comments

ADP Nonfarm Employment ADP Nonfarm Employment Change adalah sebuah indeks yang menggambarkan jumlah lapangan kerja baru yang tercipta pada bulan yang lalu, tanpa memasukan sektor pertanian didalamnya. ADP, sebagai lembaga swadaya yang memberikan solusi terhadap tenaga kerja di AS, mengumumkan indikator ini dua hari sebelum indikator Nonfarm Employment Change dikeluarkan. ADP mengklaim indikator ini adalah indikator terbaik mengenai tenaga kerja dalam Statistik Pemerintahan, tapi para Trader tidak sepenuhnya percaya akan keakuratan dan korelasi indikator ini terhadap nilai mata uang lokal.
Jika ADP Nonfarm Employment Change suatu negara naik maka nilai mata uang negara tersebut juga akan mengalami kenaikan.
Average Earnings Index Average Earnings Index (AEI) adalah indikator yang mengukur tingkat upah termasuk bonus di suatu negara. Indikator ini memperbandingkan periode 4 bulan terakhir dengan periode 4 bulan pada tahun kemarin.
Jika Average Earnings Index (AEI) suatu negara naik maka nilai mata uang negara tersebut akan mengalami kenaikan. Average Hourly Earnings Average Hourly Earnings adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat inflasi dari upah yang dibayar oleh pemilik usaha kepada para pekerjanya. hampir sama prosesnya dengan Nonfarm Employment Change, indikator ini juga terkait dengan Inflasi dari sisi konsumen.
Jika Average Hourly Earnings suatu negara naik maka nilai mata uang negara tersebut akan naik. Bank of England (BOE) Inflation Report Bank of England (BOE) Inflation Report adalah sebuah laporan periode 4 bulanan yang memberikan gambaran tentang analisa ekonomi dan nilai inflasi dimasa mendatang dimana Bank's Monetary Policy Committee akan mempertimbangkan untuk merelease kembali nilai suku bunga yang baru. Laporan tersebut juga akan memberikan gambaran tentang prospek inflasi dalam masa dua tahun mendatang. Bank of England (BOE) Meeting Minutes Bank of England (BOE) Meeting Minutes adalah pertemuan para pejabat Bank Sentral Inggris yang membahas kinerja Bank Sentral Inggris selama dua minggu kedepan. Pertemuan ini memberikan para investor dan trader tentang informasi dan kepastian tingkat suku bunga dan kebijakan ekonomi yang akan segera direlease. Yang istimewa dari pertemuan ini adalah, pihak dan pejabat terkait Bank of England (BOE) juga akan mengambil voting/pengambilan suara tentang perlu atau tidaknya menaikan tingkat suku bunga dalam waktu kedepan. Bank of Japan (BOJ) Meeting Minutes Bank of Japan (BOJ) Meeting Minutes adalah pertemuan para pejabat Bank Sentral Jepang yang membahas kinerja Bank Sentral Jepang selama satu bulan kedepan. Pertemuan ini memberikan para investor dan trader tentang informasi dan kepastian tingkat suku bunga dan kebijakan ekonomi yang akan segera direlease.
Beige Book

Beige Book adalah sebuah laporan dari berbagai wilayah Federal Reserve. Laporan ini dibuat dua minggu sebelum pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC). Didalam laporan ini terdapat sebuah karikatur yang menggambarkan tentang tingkat suku bunga di AS beberapa waktu terakhir.

British Retail Consortium (BRC) Retail Monitor British Retail Consortium (BRC) Retail Monitor adalah indikator yang dipakai di negara Inggris untuk mengukur nilai pertumbuhan penjualan sektor ritel.
Jika BRC Retail Monitor naik maka nilai mata uang GBP akan mengalami kenaikan. Building Consents Building Consents adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah bangunan yang selesai dibangun. Data ini merupakan indikator terpercaya dalam memberikan data dari industri konstruksi mengenai Ijin Mendirikan Bangunan yang merupakan syarat utama dalam mendirikan bangunan.
Jika Building Consents disuatu negara meningkat maka nilai mata uang negara tersebut juga akan meningkat.
Business Investment Business Investment adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah modal yang dikeluarkan para pengusaha selama satu quarter. Tingginya tingkat investasi akan membuat pertumbuhan ekonomi nasional menjadi lebih baik.
Jika Business Investment disuatu negara naik maka nilai mata uang lokal juga akan mengalami kenaikan. Business Survey Index (BSI) Manufacturing Conditions Business Survey Index (BSI) Manufacturing Conditions adalah sebuah indikator yang mengukur kondisi bisnis secara keseluruhan dari sektor manufaktur. Indikator ini didapat dari sebuah survey terhadap responden apakah ada kenaikan, penurunan atau stagnasi dari aktifitas bisnis perusahaan manufaktur. Dalam negara maju, sektor manufaktur merupakan sektor yang sangat penting dan menonjol peranannya dalam perekonomian. Para investor dan trader melihat indikator BSI sebagai garis besar dari survey Tankan yang akan segera direlase.
Jika Business Survey Index (BSI) Manufacturing Conditions di Jepang naik maka nilai mata uang Yen akan mengalami kenaikan.
Capacity Utilization Rate Capacity Utilization Rate adalah indikator yang mengukur perubahan dari sumber daya yang dimiliki oleh sektor industri, pertambangan dan pertanian. Index ini juga terkait dengan kenaikan CPI dan berbagai macam index yang terkait dengan inflasi.
Jika nilai Capacity Utilization Rate disuatu negara naik maka nilai mata uang negara tersebut juga akan mengalami kenaikan. Confederation of British Industry (CBI) Distributive Trades Realized Confederation of British Industry (CBI) Distributive Trades Realized adalah sebuah indikator yang menghitung tingkat pertumbuhan penjualan di sektor ritel berdasarkan pengalaman dari para eksekutif perusahaan ritel terkait tentang naik atau turun bila dibandingkan dengan keadaan tahun lalu. Karena indikator ini terkait dengan sektor ritel yang juga merupakan komponen terbesar dalam sektor Consumer Spending maka indikator ini sering menjadi perhatian para trader didunia.
Jika CBI Distributive Trades Realized naik maka nilai mata uang GBP akan mengalami kenaikan.
Confederation of British Industry (CBI) Distributive Trades Survey
Confederation of British Industry (CBI) Distributive Trades Survey adalah indikator yang mengukur trend jangka pendek dari sektor distribusi ritel dan grosir Inggris. Hasil yang akan diumumkan menunjukan tingkat kepercayaan terhadap iklim bisnis, tenaga kerja, harga, investasi, dan saham di negara Inggris. Jika Indikator ini mengalami kenaikan atau tercapai nilai positif, maka GBP akan mengalami kenaikan.
Jika Confederation of British Industry (CBI) Distributive Trades Survey naik maka nilai mata uang GBP juga akan mengalami kenaikan. Chicago Purchasing Manager's Index (PMI) National Association of Purchasing Managers (NAPM) Chicago Purchasing Manager's Index (PMI) adalah sebuah indikator PMI untuk wilayah Chicago. PMI adalah adalah indeks gabungan dari lima indikator utama, yang meliputi unsur: Order, Tingkat Persediaan, Produksi, Pengiriman, dan Tenaga Kerja. Angka indeks di atas 50 berarti industri mengalami ekspansi, di bawah 50 berarti mengalami kontraksi. Indeks ini dinilai sebagai indikator penting dan dianggap indikator terbaik dalam mengukur tingkat produksi. Indeks ini juga dapat mendeteksi tekanan inflasi dan aktivitas perindustrian.
Jika Chicago PMI naik maka nilai mata uang USD juga akan mengalami kenaikan. Claimant Count Change Claimant Count Change adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah pengangguran yang meminta tunjangan pemerintah pada bulan lalu. Masalah pengangguran dapat membuat perekonomian suatu negara mengalami stagnasi.
Jika Claimant Count Change suaru negara naik maka nilai mata uang negara tersebut akan turun. Company Gross Operating Profits Company Gross Operating Profits adalah sebuah indikator yang menghitung pertumbuhan laba sebelum pajak dari seluruh unit bisnis yang karyawannya lebih dari 20 orang. Kondisi bisnis yang baik akan membuat pertumbuhan ekonomi mengalami pertumbuhan.
Jika Company Gross Operating Profits naik maka nilai mata uang lokal juga akan mengalami kenaikan. Construction Work Done Construction Work Done adalah sebuah indikator yang biasanya direlease empat bulanan yang menghitung nilai pertumbuhan sektor bagunan dan konstruksi mesin yang telah selesai diproses. Indikator ini dibuat berdasarkan survey Building Activity di Australia.
Jika nilai Construction Work Done naik maka nilai mata uang lokal juga akan mengalami kenaikan. Consumer Confidence Index Consumer Confidence Index atau Nationwide Consumer Confidence Index (NCCI) adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat kepercayaan konsumen terhadap kondisi ekonomi negara mereka dalam masa mendatang.
Jika Consumer Confidence Index naik maka nilai mata uang lokal juga akan mengalami kenaikan.
Consumer Confidence Consumer Confidence adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat optimisme konsumen terhadap performa perekonomian. Pada umumnya, Consumer Confidence akan tinggi jika tingkat pengangguran rendah dan GDP tinggi. Data (perubahan) per bulan ini dianggap tidak berdampak signifikan pada tren secara keseluruhan.
Jika Consumer Confidence disuatu negara naik maka nilai mata uang lokal akan mengalami kenaikan. Consumer Credit Consumer Credit adalah sebuah indikator yang direlease bulanan yang menghitung jumlah angsuran kredit, seperti kartu kredit dan pinjaman praktis lainnya. Kenaikan trend atas indikator ini akan memicu kenaikan nilai mata uang karena data ini juga menggambarkan jumlah pinjaman dan pengeluaran uang dari pihak konsumen.
Jika Consumer Credit disuatu negara meningkat maka nilai mata uang negara tersebut akan naik. Consumer Spending Consumer Spending adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah uang yang dikeluarkan oleh konsumen dalam membeli barang dan jasa. Nilai Consumer Spending (C) merupakan komponen terbesar dalam perhitungan GDP.
Jika Consumer Spending suatu negara naiak maka nilai mata uang negara tersebut akan mengalami kenaikan. Core CPI Tokyo Core CPI Tokyo adalah indikator yang mengukur tingkat inflasi yang sebenarnya dari CPI Tokyo. Nilainya didapat dari Nilai CPI Tokyo dikurangi dengan komponen makanan segar.
Jika nilai Core CPI Tokyo naik maka nilai mata uang Yen akan mengalami kenaikan.
Core CPI Core CPI adalah sebuah indikator dimana nilainya didapat dari nilai total Consumer Price Index (CPI) dikurangi dengan nilai total dari komponen Makanan, Energi, Alkohol dan Tembakau. Nilai CPI setelah dikurangi dengan semua komponen tersebut akan menghasilkan sebuah indikator pengukur inflasi yang lebih tajam dibandingkan dengan nilai CPI biasa. Nilai komponen-komponen tadi sering berubah-ubah jadi akan membuat nilai keseluruhan CPI menjadi tidak tetap nilainya.
Jika Core CPI naik maka nilai mata uang lokal akan mengalami kenaikan.
Core Durable Goods Orders Core Durable Goods Orders adalah sebuah varian dari indikator Durable Goods Orders dimana nilainya didapat dari nilai Durable Goods Orders dikurangi dengan total nilai komponen Transportasi. Nilai permintaan di sektor transportasi yang sering berubah-ubah nilainya dapat membuat nilai Durable Goods Orders menjadi tidak tetap nilainya. Akibatnya trend harga dan inflasi sektor barang bahan baku menjadi tidak tetap. Para trader lebih memperhatikan indikator ini ketimbang indikator Durable Goods Orders itu sendiri.
Jika Core Durable Goods Orders naik maka nilai mata uang lokal juga akan cenderung mengalami kenaikan.
Core Machinery Orders Core Machinery Orders adalah sebuah indikator yang menghitung nilai permintaan dari mesin manufaktur, dikurangi dengan sejumlah komponen penjualan yang tidak tetap nilainya. Ketika perusahaan manufaktur menaikan nilai pembelian mesinnya maka itu adalah sebuah pertanda bahwa sektor manufaktur sedang memasuki fase ekspansi.
Jika Core Machinery Orders naik maka nilai mata uang lokal juga akan mengalami kenaikan. Core Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index Core Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index adalah sebuah indikator yang menghitung tingkat inflasi dari sisi konsumen ketika membeli barang dan jasa dengan mengurangkan komponen Makanan dan Energi. Personal Consumption Expenditures (PCE) dengan mengurangkan komponen Makanan dan Energi akan membuat trend inflasi yang terkandung didalamnya menjadi jelas terlihat.
Jika Core PCE Price Index naik maka nilai mata uang lokal akan mengalami kenaikan. Core PPI Core PPI adalah nilai PPI dikurangi komponen Makanan dan Energi yang sering berubah-ubah nilainya. Karena nilai yang sering berubah maka nilai PPI juga menjadi sering berubah.
Jika nilai Core PPI disuatu negara naik maka nilai mata uang lokal akan mengalami kenaikan.
Corporate Profits Corporate Profits adalah sebuah indikator yang menghitung nilai laba sebelum pajak dari seluruh transaksi bisnis dikurangi dengan beban bunga dari hutang dan juga nilai penyesuaian lainnya. Kondisi bisnis yang baik akan menciptakan suatu perekonomian yang sehat.
Jika Corporate Profits suatu negara mencapai hasil positif maka nilai mata uang negara tersebut akan mengalami kenaikan. Current Account Current Account adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah Ekspor Bersih(Ekspor dikurangi Impor) dari sektor barang&jasa, ditambah total penerimaan dan juga nilai transfer antar negara. Current Account adalah termasuk data keuangan yang komprehensif antara satu negara dengan negara lainnya.
Jika Current Account suatu negara naik maka nilai mata uang negara tersebut akan mengalami kenaikan. Domestic Capital Goods Price Index Domestic Capital Goods Price Index (CGPI) adalah indikator yang mengukur tingkat inflasi dari sektor industri. Nilai yang disajikan dalam bentuk persentase diatas adalah besarnya perubahan rata-rata dari total barang dan jasa yang dibeli oleh sektor industri.
Jika Domestic Capital Goods Price Index (CGPI) suatu negara naik maka nilai mata uang negara tersebut akan mengalami kenaikan. Durable Goods Orders Durable Goods Orders adalah indikator yang membandingkan permintaan Bahan Baku dari perusahaan Industri lokal. Prosentase ini menggambarkan arus perusahaan industri dalam memenuhi permintaan Bahan Baku.
Jika Durable Goods Orders di suatu negara naik maka nilai mata uang negara tersebut akan mengalami kenaikan.
Empire State Business Conditions Index Empire State Business Conditions Index adalah sebuah indikator yang mengukur kondisi bisnis sektor Manufaktur di kota New York. Indikator ini didapat berdasarkan survey terhadap responden yang berpendapat : "naik","turun","tetap" terhadap pertumbuhan sektor Manufaktur di New York. Sektor Manufaktur adalah sektor terpenting dalam perekonomian. Para trader biasanya kurang menganggap penting indikator ini karena Federal Reserve New York mengumumkan indikator ini sebelum laporan-laporan utama tentang sektor manufaktur direlease seperti Industrial Production, ISM Manufacturing Index, dll.
Jika Empire State Business Conditions Index naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan. Employment Change Employment Change adalah sebuah data yang melaporkan jumlah lapangan kerja baru yang tercipta pada bulan lalu. Hasil dari Employment Change terkait dengan nilai consumer spending yang merupakan komponen terbesar dalam GDP. Data ini juga berbicara mengenai kondisi tenaga kerja yang biasanya dapat menimbulkan hasil yang diluar dugaan para investor dan juga para trader.
Jika Employment Change disuatu negara mengalami kenaikan maka nilai mata uang negara tersebut akan mengalami kenaikan. Employment Level Employment Level adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah pekerja yang bekerja penuh dan paruh waktu selama satu quarter(empat bulan terakhir). Indikator yang menyangkut tenaga kerja selalu berhubungan dengan Nilai Konsumsi Nasional (Consumer Spending) dan juga terkait dengan kondisi tenaga kerja. Nilai Total Konsumsi (Consumer Spending) juga merupakan nilai komponen terbesar dalam GDP.
Jika nilai Employment Level disuatu negara naik maka nilai mata uang negara tersebut akan mengalami kenaikan. Existing Home Sales Existing Home Sales adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah rumah yang terjual pada bulan lalu. Existing Home Sales merupakan komponen terbesar dalam pos Penjualan Rumah bila dibandingkan dengan nilai New Home Sales. Indikator Existing Home Sales merupakan sebuah indikator penting dalam mengukur trend penjualan rumah di AS. Indikator ini dipublikasikan oleh National Association of Realtors.
Jika nilai Existing Home Sales di Amerika Serikat naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan. French Central Government Balance French Central Government Balance adalah selisih bersih antara nilai pendapatan dan total biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah Perancis. Defisit yang terlalu besar akan membuat pemerintah lokal kembali berpikir untuk mencari jalan keluar atas defisit anggaran mereka. Defisit ini juga akan memicu masalah baru yaitu akan menambah merosotnya psikologi internal zona Eropa.
Jika French Central Government Balance naik maka nilai mata Euro akan mengalami kenaikan. German Information and Forschung (Ifo) Business Climate Index German Information and Forschung (Ifo) Business Climate Index adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat kepercayaan dan kesukaan sejumlah perusahaan manufaktur, konstruksi, perdagangan besar dan juga ritel di Jerman. Terdapat 7000 perusahaan yang disurvey untuk mendapatkan penaksiran situasi bisnis dan juga ekspektasi bisnis selama enam bulan kedepan. Nilai yang diatas 100 menunjukan indeks kepercayaan produsen cukup baik.
Jika German Information and Forschung (Ifo) Business Climate Index naik maka nilai mata uang Euro akan mengalami kenaikan. German ZEW(Zentrum für Europäische Wirtschaftsforschung) Economic Sentiment German ZEW(Zentrum für Europäische Wirtschaftsforschung) Economic Sentiment adalah indikator yang mengukur tingkat sentimen dari para investor di Jerman. Indikator bulanan ini mencerminkan pendapat para investor tentang prospek bisnis di Jerman yaitu optimis dan pesimis.
Jika German ZEW Economic Sentiment naik maka nilai mata uang Euro akan mengalami kenaikan.
Gross Domestic Product (GDP) Deflator Gross Domestic Product (GDP) Deflator adalah sebuah indikator yang juga mengukur tingkat inflasi dari semua aktivitas ekonomi. GDP Deflator didapat dari selisih antara nilai GDP nominal dengan GDP Real atau dengan Formula : GDP Deflator = GDP Nominal - GDP Real. Bank Sentral lokal biasanya menaruh perhatian khusus bagi indikator ini karena dapat memberi gambaran umum tentang tingkat inflasi nasioanal.
Jika nilai GDP Deflator disuatu negara naik maka nilai mata uang negara tersebut akan mengalami kenaikan. Housing Starts Housing Starts adalah Indikator ekonomi yang menghitung jumlah rumah baru yang dibangun dalam per bulannya. Sebagian besar data surveinya didapat dari aplikasi dan ijin yang diajukan untuk membangun rumah. Indikator yang satu ini biasanya bukan merupakan salah satu penggerak utama market. Namun, karena dapat mendeteksi tren perekonomian, data Housing Starts dianggap sebagai salah satu indikator penting. Penurunan pada Housing Starts menunjukkan melambatnya perekonomian.
Jika jumlah rumah baru (Housing Starts) di suatu negara naik maka nilai mata uang negara tersebut akan mengalami kenaikan. German Information and Forschung (Ifo) Business Expectations Index German Information and Forschung (Ifo) Business Expectations Index adalah sebuah indikator yang mengukur nilai respon sejumlah perusahaan terhadap prospek perekonomian di masa mendatang.
Jika nilai German Information and Forschung (Ifo) Business Expectations Index naik maka nilai mata uang Euro akan mengalami kenaikan. Import Price Index Import Price Index adalah indikator yang menghitung tingkat kenaikan harga dari barang-barang impor yang dijual.
Jika nilai Import Price Index suatu negara naik maka nilai mata uang negara tersebut akan mengalami kenaikan. Industrial New Orders Industrial New Orders adalah sebuah indikator yang menghitung nilai pembelian barang dari pihak perusahaan manufaktur lokal. Barang yang dibeli biasanya mencakup bahan baku dan juga bahan jadi.
Jika Industrial New Orders disuatu negara naik maka nilai mata uang negara tersebut akan mengalami kenaikan.
Industrial Product Price Index Industrial Product Price Index (IPPI) adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat inflasi dari barang-barang industri. Tidak seperti indikator yang mengukur tingkat inflasi lainnya, IPPI didapat dengan mengurangkan Pajak tidak langsung dan semua biaya yang terkait dengan sektor transportasi, sektor ritel maupun toko-toko besar.
Jika Industrial Product Price Index (IPPI) disuatu negara mengalami kenaikan maka nilai mata uang negara tersebut akan mengalami lenaikan. Institute for Supply Management (ISM) Index Institute for Supply Management (ISM) Index adalah survei penting pada aktivitas manufaktur AS yang dilakukan oleh Institute for Supply Management (ISM). Laporan biasanya dikeluarkan pada hari pertama kerja pada tiap bulannya, menyediakan pandangan awal yang detail tentang sektor manufaktur sebelum dikeluarkannya laporan employment lain.Survei ini dikenal dengan keakuratan timeliness (jangka waktu) nya, luasnya informasi yang ada, dan angka yang tertera pada headline-nya merupakan fungsi dari enam komponen utama : pembayaran harga, order baru, supplier, pengantaran, produksi, inventaris, dan employment. Perlu dicatat, ketiga komponen terakhir merefleksikan kekuatan supply (penawaran), sementara tiga komponen sebelumnya merefleksikan kekuatan demand (permintaan). Dapat dilihat bagaimana trend relatif antara dua kelompok tersebut (supply dan demand) menggambarkan balance antar dua kekuatan tersebut, dan hal ini memberikan pandangan bagi kebijakan-kebijakan Federal Reserve.
Jika nilai Institute for Supply Management (ISM) Index disuatu negara mengalami kenaikan maka nilai mata uang negara tersebut akan mengalami kenaikan
Federal Open Market Committee (FOMC) Federal Open Market Committee (FOMC) merelease tingkat suku bunga Amerika Serikat delapan kali dalam setahun. Jika ada tekanan inflasi biasanya bank sentral akan menaikan tingkat suku bunga lokal.
Jika nilai suku bunga AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan. Bank of Japan (BOJ) Monetary Policy Committee Bank of Japan (BOJ) Monetary Policy Committee merelease tingkat suku bunga Jepang setiap bulan. Tingkat suku bunga yang direlase adalah untuk jangka pendek atau setidaknya hanya berlaku satu bulan.
Jika tingkat suku bunga Jepang naik maka nilai mata uang Yen akan mengalami kenaikan. International Securities Transactions International Securities Transactions adalah total nilai dari saham, hutang dan modal asing yang berdiam dalam negeri pada bulan lalu.
Jika International Securities Transactions disuatu negara naik maka nilai mata uang negara tersebut akan mengalami kenaikan. Institute of Supply Management (ISM) Manufacturing Price Index

Institute of Supply Management (ISM) Manufacturing Price Index adalah indikator yang direlease bulanan yang mempunyai korelasi kuat terhadap inflasi dalam sektor industri yang didlamnya termasuk barang dan jasa. Untuk membuat laporan ini dilakukan survey terhadap 400 perusahaan industri di AS. Angka 50 atau lebih mengindikasikan bahwa sektor tersebut sedang berkembang, sementara angka di bawah 50 menunjukan adanya penyusutan.
Jika ISM Manufacturing Prices naik maka nilai mata uang USD akan mengalami mengalami kenaikan. Ivey Purchasing Manager's Index (PMI) Ivey Purchasing Manager's Index (PMI) adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat aktifitas bisnis yang dilakukan oleh para manajer pembelian lokal seputar tenaga kerja, produksi, nilai permintaan barang, pengiriman barang, dan nilai persediaan.
Jika Ivey Purchasing Manager's Index (PMI) suatu negara naik maka nilai mata uang negara tersebut juga mengalami kenaikan. Leading Index Leading Index adalah gabungan dari beberapa indikator ekonomi lainnya. Indeks ini disusun untuk mendapatkan sinyal tentang tren perekonomian yang lebih up-to-date (terkini) dan konsisten.
Jika nilai Leading Index suatu negara naik maka nilai mata uang negara tersebut akan mengalami kenaikan. Leading Indicators Leading Indicators adalah sebuah indikator yang menghitung nilai hasil kombinasi dari sepuluh(10) indikator utama yaitu rata-rata jam kerja mingguan, jumlah permintaan barang, kepercayaan konsumen, penjualan rumah, harga saham, dan nilai kenaikan tingkat suku bunga.
Jika nilai Leading Indicators suatu negara naik maka nilai mata uang negara yang bersangkutan akan mengalami kenaikan. M3 Money Supply M3 Money Supply adalah sebuah indikator tahunan yang menghitung perubahan dari nilai hutang yang belum dilunasi oleh pemerintah. Tingginya nilai indikator ini akan meninmbulkan deflasi.
Jika M3 Money Supply suatu negara naik maka nilai mata uang negara tersebut akan mengalami kenaikan.
Manufacturing Purchasing Manager's Index (PMI) Manufacturing Purchasing Manager's Index (PMI) adalah Indikator yang mengukur perkembangan dari sektor industri dari sisi manajer pembelian. Didalamnya ada sekitar 50 faktor yang manjadi acuan.Kenaikan trend ini sangat berpengaruh pada kenaikan nilai mata uang lokal. Laporan ini dihasilkan dari survey terhadap setiap manajer pembelian seperti tenaga kerja, produksi, tingkat permintaan baru, pengiriman barang oleh suplier, dan jumlah persediaan. Para Trader percaya bahwa indikator ini dapat mengukur perkembangan dari perusahaan setiap manajer pembelian, dan yang terutama, Indiaktor ini dapat menjelaskan perkembangan ekonomi negara tersebut.
Jika nilai Manufacturing PMI suatu negara naik maka nilai mata uang negara tersebut akan mengalami kenaikan, Manufacturing Sales Manufacturing Sales adalah sebuah indikator yang mengukur total penjualan dari sektor manufaktur.
Sektor manufaktur adalah sebuah sektor yang membuat sektor perekonomian suatu negara terus bergerak.
Jika Manufacturing Sales suatu negara mengalami kenaikan maka nilai mata uang negara tersebut akan mengalami kenaikan. New Home sales New Home sales adalah sebuah indikator yang menghitung jumnlah rumah yang telah selease dikonstruksi pada bulan lalu.
Jika New Home sales suatu negara naik maka nilai mata uang negara tersebut akan mengalami kenaikan. Public Sector Net Borrowing Public Sector Net Borrowing adalah sebuah indikator yang mengukur selisih dari pendapatan dan pengeluaran pemerintah dan juga perusahaan publik. Tingginya tingkat cadangan negara akan membuat trend investasi menjadi naik dan juga akan bermunculan ekspansi ekonomi dikalangan pemerintah.
Jika Public Sector Net Borrowing suatu negara naik maka nilai mata uang negara tersebut akan mengalami kenaikan. Australian Reserve Bank (RBA) Quarterly Statement on Monetary Policy Australian Reserve Bank (RBA) Quarterly Statement on Monetary Policy adalah sebuah laporan dalam format kualitas dan kuantitas tentang penilaian kondisi perekonomian, tingkat inflasi di masa mendatang dan juga pertumbuhan output produk nasional. Retail Sales excl Retail Sales excl. Autos adalah varian (turunan) dari indikator Retail Sales. Prinsip perhitungannya adalah Jumlah dari Retail Sales dikurangi jumlah penjualan mobil beserta komponennya. Secara umum persentase penjualan mobil adalah 25% dari Retail Sales, namun demikian persentase tersebut dapat berubah setiap bulannya. Retail Sales dengan tidak memasukan komponen yang dapat berubah sewaktu-waktu -dalam hal ini komponen & penjualan mobil - dapat memberikan hasil yang representatif mengenai jumlah sebenarnya dari pengeluaran konsumen.
Jika Retail Sales excl. Autos suatu negara naik maka nilai mata uang negara tersebut akan mengalami kenaikan. Royal Institution of Chartered Surveyors (RICS) House Price Balance Royal Institution of Chartered Surveyors (RICS) House Price Balance adalah sebuah indikator yang menghitung tingkat kenaikan harga rumah di Inggris.
Tingkat Inflasi yang ditimbulkan dari sektor Perumahan akan menimbulkan kenaikan tingkat suku bunga.
Jika Royal Institution of Chartered Surveyors (RICS) House Price Balance di Inggris naik maka nilai mata uang GBP akan mengalami kenaikan. Rightmove House Price Index Rightmove House Price Index adalah sebuah indikator yang mengukur perubahan harga rata-rata bulanan dari sektor properti perkotaan. Rightmove.com adalah sebuah website properti yang terpercaya di Inggris, mempublikasikan indikator ini untuk memberi gambaran tentang besarnya inflasi dari sektor penjualan rumah Jika Rightmove House Price Index suatu negara naik, maka nilai mata uang negara yang bersangkutan akan cenderung naik.
SVME PMI atau Schweizerischer Verband für Materialwirtschaft und Einkauf (SVME) Purchasing Manager's Index (PMI SVME PMI atau Schweizerischer Verband für Materialwirtschaft und Einkauf (SVME) Purchasing Manager's Index (PMI) adalah indikator PMI yang direlease oleh Biro Pusat Statistik (BPS) Swiss.
Jika SVME PMI naik maka nilai mata uang CHF akan mengalami kenaikan. Tankan Lg. Manufacturers Index Tankan Lg. Manufacturers Index adalah sebuah indikator yang menghitung tingkat kondisi dari perusahaan manufaktur besar di Jepang. Index ini didapat dari survey terhadap sejumlah responden yang berusaha menjawab sejumlah pertanyaan seputar : kondisi bisnis secara umum, kondisi permintaan dan penawaran barang akan produk dan persediaan, harga, penjualan dan kondisi tenaga kerja. Tankan sebagai lembaga independen yang dipercaya untuk merelease laporan ini, melaporkan Tankan Lg. Manufacturers Index sebanyak empat kali dalam setahun dan sangat sering menimbulkan suatu hal yang tak terduga yang sangat mempengaruhi pergerakan ekonomi. Hal ini disebabkan karena sektor manufaktur memegang peranan penting dalam industri ekspor dalam negeri. BOJ dan para trader menganggap serius index ini karena dipercaya sebagai satu dari beberapa indikator yang mempunyai korelasi kuat terhadap pertumbuhan ekonomi.
Jika nilai Tankan Lg. Manufacturers Index naik maka nilai mata uang Yen akan mengalami kenaikan. Tankan Lg. Non-Manufacturers Index Tankan Lg. Non-Manufacturers Index adalah indikator yang juga terkait dengan Lembaga Tankan yang mengukur level kondisi bisnis dari sektor penyedia jasa. Prosedur survey yang sama juga diterapkan untuk mendapatkan index ini. Sektor jasa juga berperan penting dalam perekonomian ekonomi. Sektor jasa juga terkait dengan sektor tenaga kerja.
Jika nilai Tankan Lg. Non-Manufacturers Index naik maka nilai mata uang Yen akan mengalami kenaikan. Treasury International Capital (TIC) Report Treasury International Capital (TIC) Report adalah sebuah laporan keuangan yang berisi tentang perincian utang dan modal AS di luar negeri. Uang USD yang ada di luar negeri akan dialokasikan untuk membeli Sekuritas di AS. Dengan kata lain indikator ini menghitung jumlah arus modal yang masuk dari para investor asing.
Jika TIC Report naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan. Total Car Production Total Car Production adalah sebuah data yang mengukur pertumbuhan produksi kendaraan oleh perusahaan manufaktur lokal.
Jika Total Car Production suatu negara mengalami kenaikan maka nilai mata uang negara tersebut akan mengalami kenaikan. Unit Labor Costs Unit Labor Costs adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat keterkaitan antara upah, produkstifitas, dan output per jam dikurangi tingkat inflasi. Naiknya upah per jam akan meningkatkan biaya tenaga kerja; naiknya produktifitas para pekerja akan menurunkan total biaya tenaga kerja dan upah unit tenaga kerja. Saat para pengusaha membayar lebih banyak untuk gaji&upah karyawan maka mereka akan menaikan harga barang dan jasa konsumsi untuk menutup biaya tenaga kerja yang semakin meningkat. Indikator ini juga dikenal sebagai indikator yang mengukur tingkat inflasi konsumen.
Jika nilai Unit Labor Costs disuatu negara naik maka nilai mata uang negara tersebut akan mengalami kenaikan. Visitor Arrivals Visitor Arrivals adalah sebuah indikator yang menghitung pertumbuhan jumlah wisatawan luar negeri yang datang sementara waktu. Sektor turis dan wisata juga merupakan asset berharga bagi suatu negara dan juga sumber pemasukan yang tidak sedikit bagi perekonomian nasional. Hampir 10% dari penduduk di banyak negara didunia bekerja disektor industri dan pariwisata, dan menurut survey 10% dari GDP diperoleh dari sektor turis& parwisata.
Jika Visitor Arrivals disuatu negara naik maka nilai mata uang negara tersebut akan mengalami kenaikan. Wholesale Sales Wholesale Sales adalah sebuah indikator yang menghitung nilai penjualan dari sektor perdagangan besar. Kenaikan sektor penjualan sektor ini juga akan menaikan nilai keseluruhan konsumsi dan juga dapat menentukan nilai inflasi barang dan jasa yang dijual.
Jika nilai Wholesale Sales disuatu negara mengalami kenaikan maka nilai mata uang negara yang bersangkutan akan mengalami kenaikan.


read more